SEKILAS SEJARAH KAMPOENG JEMBANGAN
Nama JEMBANGAN diambil dari nama sebuah kerajinan tanah liat "Gerabah" yang dimaksud (jembangan) adalah wadah / tempat penyimpanan air.
Dari sejarah kampoeng jembangan sediri konon banyak'nya Blumbang atau Kubangan Air yang terletak di sudut sudut kampoeng, maka dari sana'lah tercipta nama kampoeng yang mengidentitas'kan keadaan kampoeng tersebut.
Tak heran kalau jembangan sering banjir sebab ditilik dari sejarah nama jembangan mengandung arti Tempat / Wadah Air ..hehehe :D
Blumbang atau Kubangan Air konon terletak di:
Halaman belakang rumah (Alm) R.Soebarto, PH >> Sekarang menjadi pondok makmur.
Halaman depan rumah (Alm) Joyo Untet >> Sekarang menjadi rumah kost Bp.WH. Mulyono.
Halaman belakang rumah (Alm) Harso Sumarto >> Sekarang menjadi Masjid An-Nur.
Halaman belakang rumah (Alm) Sastro Admodjo >> Sekarang menjadi rumah Bp.Sugeng, BR.
Halaman belakang rumah (Alm) Somo Diharjo >> Sekarang menjadi rumah Bp.Eko Ariyadi.
Halaman belakang rumah (Alm) Sukamto >> Sekarang menjadi pekarangan kosong Bp.Sigit Sukemi.
Nama JEMBANGAN diambil dari nama sebuah kerajinan tanah liat "Gerabah" yang dimaksud (jembangan) adalah wadah / tempat penyimpanan air.
Dari sejarah kampoeng jembangan sediri konon banyak'nya Blumbang atau Kubangan Air yang terletak di sudut sudut kampoeng, maka dari sana'lah tercipta nama kampoeng yang mengidentitas'kan keadaan kampoeng tersebut.
Tak heran kalau jembangan sering banjir sebab ditilik dari sejarah nama jembangan mengandung arti Tempat / Wadah Air ..hehehe :D
Blumbang atau Kubangan Air konon terletak di:
Halaman belakang rumah (Alm) R.Soebarto, PH >> Sekarang menjadi pondok makmur.
Halaman depan rumah (Alm) Joyo Untet >> Sekarang menjadi rumah kost Bp.WH. Mulyono.
Halaman belakang rumah (Alm) Harso Sumarto >> Sekarang menjadi Masjid An-Nur.
Halaman belakang rumah (Alm) Sastro Admodjo >> Sekarang menjadi rumah Bp.Sugeng, BR.
Halaman belakang rumah (Alm) Somo Diharjo >> Sekarang menjadi rumah Bp.Eko Ariyadi.
Halaman belakang rumah (Alm) Sukamto >> Sekarang menjadi pekarangan kosong Bp.Sigit Sukemi.
Naah.. dari banyak'nya blumbang-blumbang tersebut tercipta'lah nama JEMBANGAN untuk nama'i kampoeng didaerah itu :)
Dalam istilah jabatan dijaman penjajahan jepang ketua RT disebut KUMINCHO, berikut adalah para KUMINCHO atau ketua RT di dukuh Jembangan:
Dalam istilah jabatan dijaman penjajahan jepang ketua RT disebut KUMINCHO, berikut adalah para KUMINCHO atau ketua RT di dukuh Jembangan:
- (Alm) Dahlan - Komincho dijaman penjajahan jepang.
- (Alm) Sastro Admodjo.
- Bapak M.Taqwin, BA.
- Bapak Drs.H. Rokhmad Zubaidi, MM.